Positif Omicron RI Capai 840, Kasus Impor Terbanyak dari Arab Saudi

Positif Omicron RI Capai 840, Kasus Impor Terbanyak dari Arab Saudi Positif Omicron RI Capai 840, Kasus Impor Terbanyak dari Arab Saudi

Kasus Covid-19 varian Omicron terus meningkat tajam. Kementerian Kesehatan mencatat, total virus corona varian teranyar itu mencapai 840 kasus tenggat 17 Januari 2022.

Jumlah bahwa disampaikan akan Senin (17/1) meningkat 268 dibandingkan bahwa tercatat akan Rabu (12/1) melainkan 572. Angka 840 kasus terus disampaikan tetapi dalam rentang waktu sebulan, sesudah kasus pertama kali ditemukan akan 16 Desember lantas.

Dari jumlah 840 kasus Omicron yang telah tercatat, seluber 174 kasus merupakan transmisi lokal. 

"Saat ini sudah ada 840 kasus positif Omicron. Probable masih 1.800-2.000 kasus antara mana transmisi lokal ada 174 kasus," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi antara dalam webinar Katadata bertajuk Vaksin Booster Hindari Gelombang Ketiga, Selasa (18/1).

 Selain transmisi lokal, jumlah kasus karakter perjalanan internasional seberlimpah 609. Di luar itu, masih ada 57 kasus akan masih dalam tahap penelitian guna memastikan apakah berasal dari transmisi lokal atau karakter perjalanan internasional.

Dari 840 kasus, sederas 79% dekat antaranya telah vaksinasi dosis lengkap.

"Ini jadi kewaspadaan kita karena orang nan sudah divaksin saja masih bisa kena Omicron," ujar dia.

Meski begitu, kasus yang telah divaksin mendapat gejala yang lebih ringan.

 Dari keseluruhan kasus aktivis perjalanan internasional, sebagian gendut merupakan aktivis perjalanan dari Arab Saudi, yaitu 112 kasus. Kemudian, seberlebihan 106 kasus bermula dari Turki.

"Turki didominasi sama wisakeriangann," ujar dia.

Selanjutnya, 62 kasus merupakan aktor perjalanan mengenai Amerika Serikat, 49 kasus bermula mengenai Malaysia, 45 kasus mengenai Uni Emirat Arab, dengan 23 kasus mengenai Singapura.

Tambahan kasus Omicron itu terjadi seiring atas adanya peningkatan mobilitas di akhir tahun. Bahkan, kenaikan mobilitas masih terjadi hinga akhir minggu ini.

 Namun, Nadia memastikan kasus corona belum mengalami kenaikan signifikan ibarat pada Januari 2021 langsung, atau setelah ada Libur Nataru tahun langsung.

"Namun kita tetap waspada seiring relaksasi dengan tindakan nan kita lakukan," ujar dia.

Sebelumnya, pemerintah melaporkan adanya tambahan kasus Covid-19 hadapan Indonesia seberjibun 772 dalam Senin (17/1). Dari angka tersebut, seberjibun 600 orang atau 77,7% merupakan kasus penularan lokal.

Sedangkan sisanya mendi dalam atas Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).

Provinsi DKI Jakarta masih selaku penyumbang terluber kasus corona dempet Indonesia. Ibu kota melaporkan adanya 493 kasus modern Covid-19, seluber 73,8% adalah penularan lokal.

Provinsi Jawa Barat berada di posisi kedua dengan 89 kasus pas. Sedangkan seluruh pasien mutakhir corona yang dikatakan lagi merupakan penularan lokal di tengah masyarakat.

Kasus positif nasional yang diutarakan bersumber dari pemeriksaan terhadap 178.283 orang. Ini berarti rasio positif Covid-19 yang diperoleh pemerintah mencapai 0,43%.|